Tuberkulosis
adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan sasaran utama paru paru.
Akan tetapi, bakteri TBC menyerang organ lain seperti otak, ginjal, atau tulang
belakang. TBC memiliki beberapa gejala aktif yang dapat diamati selama kurang
lebih tiga minggu. Jika pasien penderita TBC tidak segera ditangani akan
berakibat fatal. Seperti yang dipaparkan pada laman SehatQ.com, anda harus
menjalani proses skrining TBC. Berikut ulasan lengkapnya!
Mengenal Skrining TBC
Memastikan
seseorang terinfeksi bakteri TBC sejak dini memang sangat penting agar segera
diketahui langkah tepat untuk mengobatinya. Hal tersebut sangat penting karena
TBC terdiri atas dua jenis. Pertama, TBC laten yang tidak terlihat jelas gejala
gejalanya sehingga sulit untuk dideteksi. Kedua, TBC aktif menunjukkan gejala
dan berpotensi menularkannya pada orang lain. TBC laten sangat berpotensi
menjadi TBC aktif, jika tidak segera ditangani.
TBC
aktif ditandai dengan gejala utama batuk kronis selama tiga minggu. TBC aktif
harus segera mendapat penanganan yang tepat, jika tidak dapat menimbulkan
komplikasi bahkan berakibat kematian. Anak anak dan orang dewasa memiliki
prosedur tindakan medis yang berbeda. Pada anak anak, skrining TBC dilakukan
tes mantoux. Sedangkan orang dewasa harus menjalani tes dahak dan rontgen dada
seperti yang tertulis di SehatQ.com.
Gejala TBC Aktif yang Muncul
Pasien
yang harus menjalani skrining TBC adalah seseorang yang berada dalam kondisi
tertentu. Pertama, tenaga medis yang kontak langsung penderita TBC. Kedua
seseorang yang tinggal atau bekerja di daerah yang terpapar TBC. Ketiga,
seseorang yang terpapar TBC aktif. Keempat saat berada dalam kondisi medis yang
dapat mengganggu sistem imun. Kelima seseorang yang punya riwayat mengkonsumsi
obat terlarang. Kelima tanda tersebut berpotensi menyebabkan TBC.
Tidak
hanya itu, seseorang yang memiliki gejala aktif TBC juga harus segera menjalani
skrining TBC. Gejala yang sering muncul, yaitu pertama batuk kronis selama
kurang lebih 2 sampai 3 minggu hingga mengeluarkan darah. Gejala TBC aktif
menurut laman SehatQ, seseorang akan nyeri dada, demam, dan mudah lelah. Jika
orang yang berada di dekat anda berkeringat di malam hari dan berat badan turun
drastis tanpa sebab yang pasti juga patut diwaspadai.
Prosedur Skrining TBC
Skrining
untuk TBC terdri atas dua jenis, yaitu untuk anak anak dan orang dewasa.
Keduanya memiliki prosedur yang berbeda. Pada anak anak dinamakan tes mantoux
dengan cara pertama menyuntikkan zat tuberkulin di bagian lengan. Setelah itu,
reaksi akan diamati pada 24 sampai 72 jam setelah penyuntikkan. Jika tubuh
pasien timbul reaksi, berarti pasien tersebut terinfeksi bakteri TBC. Jika tes
tidak ada reaksi, perlu dilakukan 3 kali untuk memastikan hasilnya negatif.
Pada
orang dewasa dilakukan tes dahak dan rontgen dada. Biasanya tes ini dilakukan
pagi hari dengan prosedur menurut laman SehatQ, pasien harus banyak konsumsi
air putih agar dahak mudah keluar. Tes kedua rontgen dada yang mengharuskan
pasien berada tepat di plat sinar X agar dapat memperoleh gambar yang tepat.
Pasien juga dilarang untuk bergerak agar kualitas foto bagus. Proses untuk
rontgen dada berlangsung 10 sampai 15 menit.
Terpapar
orang yang terinfeksi bakteri TBC memang harus diwaspadai dan harus segera
dapat penanganan yang tepat. Orang yang memiliki sistem imun baik, terkadang
tidak memunculkan gejala aktifnya sehingga sulit dideteksi. Oleh karena itu,
jika merasa telah berinteraksi dengan pasien TBC harus segera ke rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan skrining TBC untuk mencegah penularan dan penyakit
semakin memburuk.